Salah satu karya budaya yang mewakili identitas Indonesia di tingkat internasional yaitu batik. Lewat selembar kain batik terdapat identitas budaya suatu peradaban bangsa, hingga sejarah suatu daerah atau kota. Salah satu kota di Indonesia yang mempunyai batik adalah kota Kudus. Batik Kudus yang sempat mati suri pada tahun 1970 an kini sudah bangkit kembali. Ummu Asiyyati (55) sosok perempuan paruh baya dari Desa Gribig Kecamatan Gebog Kudus ini mengawali perjuangan mengangkat batik Kudus dengan meneliti dan bertanya kesana kemari kepada orang-orang yang mengetahui sejarah batik kudus serta kepada saudara dan teman yang mempunyai koleksi batik kudus.
Ummu Asiyyati mengatakan pengetahuan tentang batik saya dapatkan dari orang-orang kuno yang masih ada keturunan dengan Ibu Ni’amah seorang pembuat batik Kudus. Namun sayangnya keturunan Ibu Ni’amah tidak ada yang mau meneruskan membuat batik Kudus. Motif batik Kudus yang tersohor adalah motif pasiran, gendoro gendiri, dan masih banyak lagi. Menurut para sesepuh, motif batik pasiran yang sangat terkenal pada saat itu dan biasa di pakai pada acara pernikahan dan motif romo kembang dengan latar kembang randu yang biasa dibuat sarung.
“Pada 2008-2010 mulai mengenalkan dan membuat batik kudus, dan seiring perjalanan waktu yang sempat berliku-liku dengan berbagai inovasi dan kreasi akhirnya batik kudus semakin dikenal masyarakat luas. Beberapa karya batik saya dari mulai Motif klasik yang tetap dilestarikan, selain itu pengembangan batik tulis dan batik cap juga tetap di buat dengan motif-motif icon kudus dengan puluhan motif yang sudah saya patenkan.”Terangnya
Berkat perjuangan dan kerja kerasnya kini karya batik miliknya bisa di temui di Galery Alfa Shofa Batik Kudus di Jl. Raya Barat Gribig 178 Kudus, selain itu disana juga bisa langsung melihat proses pembuatan batik oleh para karyawan Alfa Shofa Batik Kudus dari mulai mencanting, pengecapan, pewarnaan dan finishing.
“Dan alhamdulillah sekarang batik kudus sudah mulai gencar diperkenalkan pada anak-anak di sekolah dari mulai tingkat dasar sampai tingkat atas.”Katanya
“Harapan saya semoga batik kudus menjadi jaya kembali dan dengan adanya program djarum fondation bakti pendidikan salah satunya bisa melatih para siswa di beberapa sekolah untuk lebih mengenal dan bisa membatik agar batik Kudus menjadi lebih pesat perkembangannya.” Imbuhnya
Sumber: isknews.com
User Comment